Rabu, 25 April 2012

THE BOY IN THE STRIPED PYJAMAS


(Manusia Dan Penderitaan)

Film ini mengisahkan tantang seorang anak jendral yang bernama Bruno yang yang pindah rumah atas dasar tugas ayahnya yang seorang jendral. Bruno, langsung memutuskan untuk tidak menyukai tempat tinggalnya yang baru. Berbeda dengan rumah lamanya di Berlin, yang bertingkat 5, keadaan sekeliling yang ramai dan juga dengan tiga orang sahabatnya. Di rumah barunya ini, tidak ada tetanga di kiri-kanannya, bahkan seolah tanpa penghuni, satu-satunya rumah yang terlihat adalah rumah di seberang yang sepi dan tandus. Hampir tidak ada orang di sekitarnya. Benar-benar membosankan, karena tidak ada teman yang bisa diajaknya bermain. Ibu Bruno tidak mau berkata apa-apa soal kepindahan mereka. Yang pasti, kata Ibu Bruno, mereka harus ikut ke tempat tugas ayah Bruno yang baru.
                Bruno adalah anak yang senang menjelajah, bahkan ia punya cita-cita jadi penjelajah, ia menemukan sebuah jendela di mana dari sana ia bisa melihat keadaan di rumah satunya. Ia melihat ada begitu banyak orang yang berada di balik pagar. Hanya ada laki-laki dan anak-anak. Ke mana para perempuan? Dan mereka mengenakan baju yang sama yaitu piama bergaris-garis. Menurut Bruno, tentu menyenangkan bisa memakai piama seharian. Bruno semakin tidak menyukai rumah barunya. Bruno tidak punya teman. Bruno malas mengajak Greta, kakaknya yang Benar-Benar Payah itu bermain. Belum lagi, ia tidak pergi ke sekolah. Orang tuanya malah memanggil guru untuk belajar di rumah. Bruno memutuskan untuk melakukan penjelahan ke sekeliling rumahnya. Ia pun menyusuri pagar. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah titik yang akhirnya menjadi seorang anak laki-laki yang sedang merenung di balik pagar. Mereka pun berkenalan. Anak laki-laki itu bernama Shmuel, yang ternyata berulang tahun di hari yang sama dengan Bruno. Tentu saja Bruno senang mendapatkan teman yang sebaya dengannya. Tapi, berbeda dengan Bruno, Shmuel selalu tampak sedih, kurus dan murung. Mereka berdua berusaha memahami dunia mereka masing-masing. Bruno ingin sekali mengundang teman barunya itu ke rumah, atau bahkan Bruno ingin mengunjungi teman barunya itu di balik pagar. Bruno menganggap Shmuel lebih beruntung karena di balik pagar ada banyak anak laki-laki yang bisa jadi teman bermain, sementara dirinya sendiri hanya bersama kakak perempuannya yang Benar-Benar Payah.
 Pada suatu ketika ternyata shamuel adalah seorang tahanan yang ingin mencari ayahnya yang juga ditahan. Tibalah sesuatu ketika rasa ingin tahu Bruno, akhirnya Bruno menyamar menjadi tahanan dengan menggunakan piyam bergaris untuk mencari ayah shamuel. Semua penjaga tidak tahu bahwa Bruno adalah anak dari jendral pemimpin mereka. Akhirnya Bruno di gabungkan dengan tahanan lain, dan dimasukan ke sebuah rumah. Rumah itu adalah rumah pembakaran para tahanan, tahanan yang disana dikumpulkan lalu di oven. Ayah Bruno selaku jendral disana telat menyadari bahwa putranya sudah diambang maut. Ayah Bruno mencoba memerintah untuk membatalkan pembakaran itu terlambat sudah. Bruno yang awalnya ingin mencari ayah Shamuel yang juga tahanan harus berakhir hidupnya sampai disini. Ayah Bruno selaku jendral  dan semua keluarga seteleh menyadari akan hal itu histeris menyesali kejadian itu yang merasakan penderitaan seperti para tahanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar