Rabu, 23 Oktober 2013

Karya Tulis Ilmiah



Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu :
a. Tema yang menarik & inovativ
b. Mudah di pahami oleh pembaca

Kali ini penulis ingin membahasa tentang persoalan diatas, tentang Kualitas suatu karya tulis.

a. Topik yang menarik

     Biasanya aspek ini sangat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi. Misalnya Apa yang sedang terjadi di akhir-akhir hari ini ? Siapakah yang mengalami peristiwa tersebut ? Dimanakah peristiwa tersebut terjadi ? Kapan peristiwa tersebut terjadi ? Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi ? 5 pertanyaan tersebut sangat berpengaruh terhadap menarik atau tidaknya suatu topik. Jika jawaban dari 5 pertanyaan itu merupakan jawaban peristiwa yang tidak populer/unik, maka topik tersebut besar kemungkinan tidak menarik. Aspek ini biasanya berhubungan kuat oleh judul yang dibuat dari sebuah topik.

b. Mudah dipahami oleh pembaca

     Aspek ini merupakan aspek lanjutan dari sebelumnya, dimana saat pembaca melihat judul yang menarik. Namun saat membaca membuat mengantuk atau bosan, tidak mustahil sang pembaca langsung menutup laman tersebut. Tipsnya adalah :

- Jangan memberi terlalu banyak teks yang di tampilkan  
- Gunakan kombinasi gambar dan warna  
- Gunakan bahasa yang familiar di telinga masyarakat atau berikan penjelasan setelahnya
- Penulisan nya rapih sehingga menarik minat baca

sumber referensi :
http://sk-tk.blogspot.com/2013/04/kualitas-karya-tulis.html  Tanggal 24 Oktober 2013 jam 13.45

Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar Dan alat komunikasi



Tugas Softskill Bahasa Indonesia
1.       Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar’?
2.        Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi?

Jawab :

1.)        Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.

contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

     Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.Bahasa  yang di ucapkan harus baku.
    Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai  beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,integrasi ,campur kode,alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Contoh pada :
“kami , putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia,demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia .Bunyi alinea ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia . Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.

2)        Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

      Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.