Sejarah Telegraf - Samuel F. B.
Morse, seorang berkebangsaan Amerika adalah orang pertama yang menemukan
telegram sebagai alat pengirim telegram. Telegram mulai dipopulerkan pada tahun
1920-an. Pada saat itu tarif pengiriman telegram lebih murah daripada tarif
telepon. Tarif mengirim telegram dihitung berdasarkan jumlah karakternya,
termasuk tanda baca. Jangkauan pengiriman berita melalui telegram meliputi
lokal maupun internasional. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim telegram
adalah kurang dari satu hari. Keunikan dari telegram adalah tanda baca
dituliskan. Telegram yang popular di Indonesia berada dibawah naungan
perusahaan Telkom.
Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers.
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian ditemukan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)
Sumber:
http://www.arenakarier.com/artikel/sejarah-telegraf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar