CEO BlackBerry Turun Tahta
BlackBerry
memperoleh angin segar berupa investasi sebesar US$1 miliar dari konsorsium
yang dipimpin Fairfax Holdings. Tapi, sebagai konsekuensinya, mereka harus merelakan
sang CEO, Thorsten Heins, turun tahta.
Dalam
keterangan pers yang dirilis hari ini (4/11), BlackBerry menyatakan telah
mencapai persetujuan dengan Fairfax Holdings dan sejumlah investor lainnya.
Nilai dana yang dikucurkan kepada BlackBerry mencapai US$1 miliar dengan US$250
juta di antaranya disumbangkan oleh Fairfax.
Investasi
ini tampaknya diambil sebagai jalan tengah setelah Fairfax gagal menghimpun
dana sebesar US$4,7 miliar yang dijanjikan untuk
mengakuisisi BlackBerry sepenuhnya.
Akan
tetapi, sebagai bagian dari kesepakatan ini, Thorsten Heins harus lengser dari
jabatan CEO BlackBerry.
Posisi
Heins akan diisi sementara oleh John S. Chen yang berperan selaku CEO interim
dan Executive Chair dari Board of Directors BlackBerry. Chen diberi tugas untuk
menentukan kebijakan strategis dan tujuan organisasi BlackBerry ke depan,
sekaligus melakukan pencarian CEO anyar.
Nama
Chen sebelumnya dikenal sebagai mantan Chairman dan CEO Sybase (perusahaan
teknologi data dan analitik) serta salah satu direktur di Wells Fargo &
Company (institusi keuangan) dan Walt Disney Company (perusahaan hiburan).
“Pengumuman
hari ini mencerminkan kepercayaan terhadap masa depan BlackBerry oleh para
investor,” kata Barbara Stymiest (Chair, Board of Director, BlackBerry).
“Investasi ini memberikan suntikan dana yang memperkuat posisi finansial kami.”
“Mewakili
dewan direksi BlackBerry, saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
Thorsten Heins. Di bawah kepemimpinannya, BlackBerry mampu menyusun struktur
keuangan yang efisien, mengembangkan produk baru, melaksanakan adopsi BES 10,
dan meluncurkan platform BlackBerry 10,” imbuh Stymiest.
Tahun
ini, BlackBerry memang sedang dirundung masalah keuangan yang memaksa mereka
mengambil keputusan untuk menjual perusahaannya. Sudah ada beberapa pihak yang
menyatakan minatnya, tapi sejauh ini belum ada yang mencapai kata sepakat.
Sumber;
Analisis;
Mungkin
salah satu sebab CEO turun tahata karna persaingan dengan produk
android, maka dari itu blackberry ingin menjual saham dan terus berupaya
mengeluarkan produk terbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar